Cinta Tuhan, Rendah Hati, Jujur, dan Rajin

Kelompok Keluarga Allah

BAHAN RENUNGAN KKA – Bulan Sept. Minggu ke-3


Saudara-saudara peserta Kelompok Keluarga Allah (KKA) Gereja Sidang Jemaat Allah “Bukit Sion – Imanuel” Surakarta yang terkasih. Bahan Renungan KKA pada pertemuan hari ini adalah:

“MENJADI JEMAAT YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR”

Bacaan Firman Tuhan diambil dari Matius 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Jemaat Tuhan yang saya kasihi dalam nama Tuhan Yesus. Inilah salah satu pesan Yesus kepada para murid dimasa-masa akhir dari pertemuan-Nya dengan mereka sebelum Yesus memasuki minggu sengsara-Nya. Ia bercakap-cakap dengan murid-muridNya di bukit Zaitun. Pokok yang mereka bicarakan adalah apakah tanda kedatangan Yesus yang kedua kali dan apakah tanda kesudahan dunia?” Yesus mengungkapkan berbagai tanda, inilah beberapa di antara tanda-tanda itu.

Matius 24:4 Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. 6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. 7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. 8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. 9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, 10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. 12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Berbagai tanda-tanda itu menyiratkan bahwa menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali dan menjelang kesudahan dunia ini “akan terjadi masa yang sukar”. Kalau demikian maka benar apa yang dikatakan Rasul Paulus kepada Timotius demikian ini. 2 Timotius 3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, 3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, 4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. 5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! 6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, 7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. 8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. 9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.

Dengan demikian apakah yang harus kita lakukan? “BERTAHAN SAMPAI AKHIR”. Agar kita dapat bertahan sampai akhir apakah yang harus kita lakukan?

Yang pertama kitab 1 Petrus 4:7-11 mengatakan demikian: 7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. 8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. 10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Yang kedua kitab Wahyu 3:10-13 berkata demikian: 10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. 11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. 12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. 13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” YM.


KITA HARUS MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA KITA


BAHAN RENUNGAN KELOMPOK KELUARGA ALLAH (KKA) | 4-9 April 2011|

Saudara-saudara peserta Kelompok Keluarga Allah (KKA) Gereja Sidang Jemaat Allah “Bukit Sion – Imanuel” Surakarta yang terkasih. Bahan Renungan KKA pada pertemuan hari ini adalah:

“KITA HARUS MEMULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA KITA”

Bacaan Kitab Suci diambil dari Amsal 3:9-10 “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”

Pergumulan hidup manusia yang paling sentral adalah menyangkut harta. Hampir tidak ada manusia di dunia ini yang tidak memperdulikan harta. Mereka boleh mengabaikan keselamatan, kedamaian, kebahagiaan, kesehatan mereka tetapi tidak akan pernah dapat mengabaikan urusan harta. Bagi banyak orang “harta” kadang-kadang menjelma seolah-olah “tuan” dan kadang-kadang menjelma seolah-olah “sorga”. Harta telah memperbudak banyak orang hingga mereka melupakan segala-galanya.

Dalam kitab-kitab Injil, Yesus mengajarkan banyak perumpamaan kepada murid-murid-Nya, salah satu dari perumpamaan itu adalah perumpamaan tentang seorang penabur. Demikian ditulis dalam kitab Markus 4:1-8. Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”

Kemudian Yesus memberitahukan arti perumpamaan itu di ayat 13-20. Demikian ditulis di dalamnya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”

Kalau kita tidak dapat memuliakan Tuhan dengan harta kita maka “kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain” akan masuk dalam pikiran dan hati kita kemudian menghimpit firman itu sehingga ia tidak berbuah. Kalau firman itu tidak berbuah maka kita tidak akan beroleh berkat. Kalau firman itu tidak berbuah maka kita tidak dapat menuai tiga puluh kali lipat, atau enam puluh kali lipat, atau seratus kali lipat. Hanya kalau firman itu berbuah maka kita menuai. Markus 4:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” Markus 4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”

Yesus berkata dalam kitab Lukas  6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” – Banyak orang gagal diberkati Tuhan karena mereka gagal memuliakan Tuhan dengan hartanya. Mereka ingin diberkati Tuhan tetapi tidak ingin melakukan firman Tuhan. Firman Tuhan akan menjadi pengalaman jika kita melakukan. Hiduplah sesuai dengan Firman Tuhan maka engkau akan diberkati-Nya. Tuhan Yesus memberkati!

 


KITA HARUS MEMBANGUN HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG BAIK


BAHAN RENUNGAN KELOMPOK KELUARGA ALLAH (KKA) | 28 Maret – 02 April 2011|

Saudara-saudara peserta Kelompok Keluarga Allah (KKA) Gereja Sidang Jemaat Allah “Bukit Sion – Imanuel” Surakarta yang terkasih. Bahan Renungan KKA pada pertemuan hari ini adalah:

“KITA HARUS MEMBANGUN HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG BAIK”

Bacaan Kitab Suci diambil dari Imamat 19:18  Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Persaudaraan kita di dalam Yesus lebih mahal, lebih penting dari karunia dan pencapaian kita di dalam TUHAN. Sukses kita yang tertutama adalah jika kita dapat tetap bersatu, bersekutu, saling mengasihi, saling mengampuni, saling menerima seorang dengan yang lain, saling mendoakan, saling membantu, saling melengkapi, saling menopang, saling memberkati, dan banyak hal lain lagi yang positif yang dapat kita lakukan seorang dengan yang lain di dalam TUHAN. Kalau kita baca Alkitab tentang mengasihi sesama maka akan terdapat begitu banyak ayat, antara lain: Matius 19:19  hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Matius 22:39  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Markus 12:31  Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lukas 10:27  Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Roma 13:9  Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Galatia 5:14  Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Yakobus 2:8  Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” kamu berbuat baik.

Ayat-ayat di atas bersaksi bahwa jika kita mengasihi sesama seperti diri sendiri di dalamnya telah tercakup seluruh Hukum Taurat. Jika Tuhan Yesus Kristus yang berdiam di dalam kita maka Yesus akan selalu membuahkan: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. TETAPI Iblis-dosa-perbuatan daging akan selalu membuahkan: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Harus saya tegaskan kepada kita semua bahwa apa yang disebut perpecahan, pertikaian, permusuhan, ketidak harmonisan, kedengkian, amarah, semua itu berasal dari Iblis.

Lihatlah kedua bagian itu. Jika bagian pertama yang menguasai, memimpin, memerintah hubungan-hubungan kita maka kita berada dalam pimpinan TUHAN. Tetapi jika yang kedua yang menguasai, memimpin, mengarahkan, dan mewarnai hubungan-hubungan kita maka Iblis, dosa, dan keinginan daging telah membelenggu kita. Siapa yang menjadi tuan dalam hidup kita maka pemerintahannyalah yang menguasai kita. Kalau Yesus tuan kita maka pemerintahan-Nya yang penuh damai akan menguasai kita. Yesus adalah Raja Damai, sedangkan Iblis raja pertikaian. Yesus adalah Raja Kasih, sedangkan Iblis adalah raja kebencian. Yesus adalah Raja Pengampunan, sedangkan Iblis adalah raja permusuhan. Yesus adalah Raja Kesucian, sedangkan Iblis adalah raja kenajisan. Yesus adalah Raja Kesabaran, sedangkan Iblis adalah raja kegeraman. Yesus adalah Raja Kemurahan, sedangkan Iblis adalah raja kikir. Yesus adalah Raja Kejujuran, sedangkan Iblis adalah raja kemunafikan.

Jemaat Tuhan yang saya kasihi. Salah satu program utama di GSJA Jawa Tengah yang diputuskan dalam Rapat Daerah awal bulan Maret 2011 yang lalu adalah kita harus membangun hubungan-hubungan. Hubungan-hubungan yang dibasuh oleh darah Yesus. Hubungan-hubungan yang diikat oleh kasih agape. Hubungan-hubungan yang didasarkan atas Firman TUHAN. Kesatuan kita lebih penting dari segala-galanya. Mari kita renungkan dua ayat berikut ini: Matius 18:19  Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Matius 18:20  Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Marilah kita bersepakat. Marilah kita berkumpul atas nama Yesus, bukan atas kesukaan, selera, atau kepentingan sendiri-sendiri. Marilah kita membangun hubungan-hubungan yang kuat, sehat, dan kudus. Tuhan Yesus akan memberkati dan diam di antara kita, Amin. Selamat ber-KKA, TYM.